Rabu, 14 April 2010

TEJA NINGSIH


Ketemu dimana hen?
Bener ketemu dikereta?
Emang ketemunya dikereta?
Kenal dimana? Dikereta ya?

Pertanyaan yang terlontar dari mulut temen-temen gw ketika gw kenalin teman wanita gw. Ning Teja Namanya, nama aslinya sih Teja Ningsih Binti Ali Broto. Dia lahir di Cirebon 27 tahun yang lalu tepatnya tanggal 2 bulan 6 tahun 82.
Awal perkenalan menurut gw cukup lucu, pada saat gw mengulang lagi masa-masa susah dimana gw kerja di Gatot subroto dan gw harus menggunakan kereta api sebagai transportasi yang termurah pada saat itu. Pertama kali liat ning pada saat naik ker Expres jurusan Serpong – Sudirman dimana gw pada saat itu duduk digerbong 5. Tepat didepan gw terdapat laki-laki paruh baya dengan rambut yang sudah banyak ubannya membawa tas bag pack dan Koran ditangan.
Setelah beberapa lama kereta berhenti di stasiun Pondok Ranji. Kemudian naik lah wanita yang lebih muda 3 tahun dari gw ini dan langsung ngobrol dengan laki-laki yang ada dihadapan gw tadi.

Beberapa hari kemudia gw naik kereta lagi dan gak disangka ternyata ketemu dengan wanita itu lagi. Seperti biasa apabila ada wanita cantik gw hanya bisa melihat tanpa mencoba untuk berkenalan. Pada hari itu gw harus turun di Palmerah dikarenakan gw harus secepatnya tiba ditempat meeting.

Setibanya dikantor setelah meeting tiba-tiba gw bertemu dengan wanita yang sering gw temui dikereta Express dan dia menyapa.. “mas yang tadi dikereta ya?” ternyata wanita itu teman satu kantor yang duduknya terpisah dibagian divisi lain.

Keesokan harinya gw berangkat naik kereta yang sama dan bertemu lagi dengan wanita yang sama. Ning namanya ketika gw Tanya disebuah metromini juruan Tanah abang pasar minggu. Dia tinggal dengan kakaknya di sector 2 bintaro. Setelah pertemuan itu gw menjadi akrab dengan wanita satu ini.

Gak pernah sedikit pun terlintas diotak gw untuk langsung berpacaran dengan wanita ini. Yang ada hanya teman dikereta saja. setelah beberapa bulan kenal dan sering bercerita ternyata kita mempunya latar belakang keluarga yang sama, disana ibu dan bapak kita sudah tidak tinggal satu rumah lagi.

Diawali perkenalan gw dengan ibu nya ning setelah lebaran pada saat itu pula saya meminta kepada ibunya untuk dapat berpacaran dengan anaknya. Gak disangka wanita yang gw kenal dikereta ini akhirnya menjadi pacar hehehehe.

Setiap kali berdoa kepada yang diatas, hanya satu yang gw minta yaitu “ Ya Allah, apabila memang wanita ini jodoh saya maka dekatkan lah saya dengannya, dan apabila bukan dia jodoh saya maka jauhkan lah dia dari saya sekarang juga”
Ternyata Allah yang berkehendak, Dia bukakan jalan kepada gw untuk menikahi wanita yang saya cintai ini. Akhirnya dengan modal keberanian diri saya melamar wanita ini dan kemudian pada tanggal 27 Maret 2010 saya menyatakan “saya terima nikah dan kawinnya Teja Ningsih Binti Ali Broto dengan mas kawian perhiasan mas 22 gram tunai” dengan tidak ada pengulangan akhirnya Henry dan Ning dinyatakan suami istri.